Kanker Rahim (Uterus)

Kanker rahim atau kanker uterus adalah jenis penyakit yang berkembang di dalam lapisan atau dinding rahim yang ditandai dengan pertumbuhan tumor ganas. Kanker rahim paling sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause atau berusia 50 tahun ke atas. Rahim merupakan organ kosong menyerupai buah pir yang terletak di antara kandung kemih dan rektum pada tubuh wanita. Organ ini berfungsi sebagai tempat janin tumbuh dan berkembang selama masa kehamilan.

PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO KANKER RAHIM (KANKER UTERUS)

Penyebab kanker rahim atau uterus sarcoma hingga saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini, yaitu:

Pertambahan usia (usia diatas 45 tahun).
Berat badan berlebih atau obesitas.
Pola makan buruk dan kurang olahraga.
Kondisi kesehatan tertentu (menderita diabetes, kanker mata, kanker payudara, sindrom polikistik ovarium, tumor di ovarium, dan lynch syndrome)
Radioterapi area panggul.
Menggunakan obat tamoxifen untuk mengatasi kanker payudara.
Menggunakan hormon estrogen, baik saat terapi penggantian hormon pascamenopause atau sebagai kontrasepsi.

GEJALA KANKER RAHIM (KANKER UTERUS)

Terjadi perdarahan atau keputihan tidak normal.
Nyeri panggul dan pembengkakan di perut.
Sakit perut bagian bawah atau kram di panggul.
Adanya darah dalam urin (hematuria).
Terjadinya sel darah merah rendah (anemia).
Jumlah trombosit yang tinggi (trombositosis).
Kadar gula darah tinggi.

PENCEGAHAN KANKER RAHIM (KANKER UTERUS)

Sampai saat ini belum ada cara yant tepat terhadap pencegahan kanker Rahim, tetapi risiko terserang kanker rahim bisa dikurangi cara sebagai berikut:

Mengontrol kadar gula darah.
Menjaga berat badan ideal.
Bila menggunakan alat kontrasepsi berupa pil pil KB, sebaiknya konsultasi ke dokter dulu.
Menjaga pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur.
Bila ada gejala-gejala yang mencurigakan mengarah kanker, maka segerahlah periksa ke dokter.

DIAGNOSIS KANKER RAHIM

Untuk mendiagnosis kanker rahim, dokter akan terlebih dahulu melakukan tanya jawab terkait gejala yang dialami pasien. Setelah itu, dokter akan menjalani pemeriksaan fisik pada organ panggul pasien dan organ reproduksi yang lain juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan keberadaan sel kanker, antara lain:

USG transvaginal, dengan memasukkan alat periksa ke dalam vagina untuk melihat kondisi di dalam rahim.
Histeroskopi, dengan memasukkan selang kecil berkamera melalui leher rahim, untuk melihat kondisi rahim secara visual.
Biopsi, dengan mengambil sampel jaringan pada dinding rahim untuk diteliti di laboratorium.
Dilatasi dan kuretase, dengan mengambil sampel jaringan menggunakan alat yang dapat mengikis dinding rahim jika biopsi tidak memberikan hasil yang baik.
Pemeriksaan marker tumor meliputi: Beta HOG dan CEA.

Kembali ke Atas