Kanker Prostat

Kanker prostat adalah kanker muncul di dalam kelenjar prostat. Kondisi ini umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Prostat merupakan kelenjar kecil yang terletak di bagian dasar kandung kemih. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem reproduksi. Prostat berfungsi sebagai penghasil semen, yaitu cairan yang dikeluarkan bersama sperma saat ejakulasi. Berdasarkan data dari Globocan 2018, ada sekitar 1,3 juta kasus baru kanker prostat yang terjadi di dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 11.361 kasusnya terjadi di Indonesia. Adapun sebanyak 5.007 orang di Indonesia meninggal akibat penyakit ini.

PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO KANKER PROSTAT

Penyebab kanker prostat hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, antara lain:

Bertambahannya usia, usia diatas 50 tahun ke atas.
Obesitas.
Paparan bahan kimia.
Pola makan kurang serat, misalnya kurang asupan antioksidan seperti likopen.
Ada anggota keluarga dengan riwayat kanker prostat.
Sering mengonsumsi daging merah serta makanan atau minuman dengan kandungan kalsium yang tinggi.
Kebiasaan merokok.
Penderita penyakit seksual menular.
Pernah menderita kanker di bagian tubuh lain.
Pernah menjalani operasi vasektomi.

GEJALA KANKER PROSTAT

Gejala umum sebagai berikut:

Kesulitan menahan buang air kecil.
Sering ingin buang air kecil, terutama di malam hari.
Aliran urin yang lemah.
Terdapat darah dalam urin atau air mani.
Buang air kecil atau ejakulasi terasa menyakitkan.
Masalah pada ereksi.
Nyeri di punggung, pinggul, atau panggul.
Lebih sering buang air kecil.

PENCEGAHAN KANKER PROSTAT

Mengurangi asupan lemak hewani dan produk susu.
Memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
Tidak merokok.
Olahraga secar rutin.
Meningkatkan asupan vitamin D dan mengurangi konsumsi vitamin E.
Minum teh hijau dan susu kedelai.
Menjaga berat badan tetap ideal.

DIAGNOSISI KANKER PROSTAT

Diawali dengan pertanyaan yang mengarah ke gejala kanker prostat, selanjutnya menjalani skrining kanker prostat. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi kanker prostat pada stadium awal. Tes yang dilakukan diantaranya:

Pemeriksaan colok dubur, untuk memeriksa kondisi kelenjar prostat dengan memasukkan jari ke dalam rectum.
Tes darah PSA (prostate-specific antigen), untuk mengukur kadar protein PSA dalam darah yang dihasilkan oleh kelenjar prostat.
Jika hasil tes colok dubur dan PSA menunjukkan adanya kelainan, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis kanker prostat, antara lain: USG prostat, MRI dan Biopsi prostat.

Kembali ke Atas